Sejak pertama kali membacanya, aku langsung jatuh cinta dengan syair ini. Sebagai salah satu orang yang telah bertahun-tahun menghabiskan hidup di tanah rantau, syair ini ibarat penyemangat sekaliagus penghibur saat di tanah rantau. Tak bisa dipungkiri bahwa kondisi di tanah rantau tak selamanya berjalan sesuai harapan. Tak bisa dipungkiri pula lambaian kampung halaman terkadang begitu sulit untuk tidak disambut. Dan dengan membaca syair ini membuatku kembali bersemangat untuk merantau.

Dan inilah syairnya, syair karya Imam Syafi'i:

Orang yang berakal dan berbudaya takkan tenang berdiam di satu tempat
Karena itu, tinggalkanlah kampung halaman dan mengembaralah!
Pergilah, niscaya kau akan menemukan ganti dari orang yang kau tinggalkan
Dan berusahalah karena kenikmatan hidup ada dalam usaha
Aku melihat genangan air dapat merusak air tersebut
Sekiranya air itu mengalir, niscaya ia menjadi baik, jika ia diam maka ia menjadi rusak
Seekor singa, jika tidak meninggalkan hutan, ia tidak akan menjadi buas
Anak panah, jika tidak meninggalkan busur, ia tidak akan mengenai sasarannya
Jika matahari selamanya tetap pada orbitnya
Niscaya orang Arab dan non-Arab akan bosan melihatnya
Emas itu seperti tanah jika dibiarkan di tempat aslinya
Dahan yang jatuh ke tanah hanya akan menjadi kayu bakar
Jika seseorang mengembara maka pencariannya akan mulia
Jika ia mengembara maka ia akan mulia seperti emas