Bunga, simbol sebuah
keindahan, simbol sebuah keanggunan, dan simbol dari cinta. Kebanyakan orang
akan sepakat dengan pernyataan tersebut. Lebih lanjut lagi saya di sini juga
akan mengatakan bahwa bunga adalah simbol dari wanita. Wanita, sebuah ciptaan
yang begitu menakjubkan. Banyak lelaki yang tergila-gila karenannya bahkan ada
yang sampai melakukan segala cara untuk mendapatkannya. Itulah wanita, salah
satu dari tiga ujian bagi laki-laki selain harta dan tahta.
Lalu bagaimana
caranya kita bisa mendapatkan bunga tersebut?
Dewasa ini, salah satu
cara yang digunakan adalah pacaran. Pacaran yang saya maksud di sini adalah
pacaran sebelum menikah.
Lelaki
itu kumbang
Saya di sini
mengibaratkan bagaikan kumbang yang hinggap di kelopak bunga untuk kemudian
menghisap madu di dalamnya dan segera setelah kenyang maka terbang ke bunga
yang lain. Tak ada yang bisa menghalangi kumbang tersebut untuk pergi. Begitu
pula dengan pacaran, setiap lelaki dengan begitu bisa ‘mendapatkan’ wanita
idamannya dengan gampang dan dengan gampang pula untuk melepasnya karena memang
tidak ada ikatan yang mengikat di antara keduanya. Hubungan ini tidak akan
menguntungkan satu sama lain karena pada akhirnya akan ada pihak yang
dirugikan.
Wanita
itu ibarat bunga mawar
Every
rose has it’s thorn. Setiap mawar memiliki durinya. Begitu
pula seorang wanita, setiap wanita mempunyai kekurangan. Bagaikan bunga mawar
yang tidak hanya menawarkan bunga mawar namun juga menawarkan duri yang akan
melukai setiap orang yang berusaha memetiknya tanpa hati-hati. Setiap lelaki
yang ingin mendapatkan seorang wanita seutuhnya sudah selayaknya untuk berusaha
menerima setiap kekurangannya. Berusaha dengan sabar sesuai dengan apa yang
telah ditentukan. Lebih baik terkena duri tersebut dari pada menjadi kumbang
yang hanya menikmati keindahannya. Dan ini tidak bisa dilakukan dengan pacaran
sebelum menikah tapi hanya dengan menikah terlebih dahulu lah kita dapat
mendapatkan bunga mawar ini seutuhnya.
Biarkan
bunga itu tumbuh di alam liar
Dengan keindahannya
setiap orang akan mempunyai keinginan untuk memilikinya, memiliki di setiap
sudut rumah mereka, mencoba membuat taman yang penuh dengan bunga. Namun, bagi
saya bunga yang indah itu bukanlah bunga yang ada di taman namun bunga yang
tumbuh di alam liar, bunga yang tumbuh tinggi di pegunungan, jauh dari hiruk
pikuk kehidupan manusia. Layaknya Edelweiss yang tetap indah meskipun kecil dan
tumbuh di puncak-puncak pegunungan, namun setiap pendaki akan berkata bahwa
bunga itu indah. Hal ini berlaku pula bagi setiap lelaki, jangan pernah mencoba
untuk ‘memelihara’ wanita sebelum waktunya. Sebelum kita ini siap untuk mengucapkan ijab qabul. Maka sebelum itu,
alangkan baiknya kita untuk tetap membiarkan bunga itu tumbuh di lingkungannya
tanpa campur tangan kita. Biarkan bunga itu mekar dengan sendirinya. Sampai
saat itu tiba, maka bagi lelaki bersabarlah.
Layaknya ketika kita
ingin mendapatkan bunga Edelweiss yang berada jauh di atas pegunungan dengan
susah payah, maka begitu pula jika kita ingin mendapatkan seorang wanita. Bukan
dengan cara yang singkat namun menyesatkan, dalam hal ini pacaran.
#sedikit renungan dari
Acil
bunganya baguuuss :3
ReplyDeleteEntah kenapa aku lagi pengen kepo :D
ReplyDeleteSuka ama tulisan yg ini
tiaraa : iya dong, edelweiss :)
ReplyDeletemutiara : emang sukanya kenapa?
hahaha, iya...mau jg bisa lihat edelweiss langsung :D
ReplyDeletePengen punya bunga, ga mau jadi kumbang, maunya jadi manusia yang melindungi dan merawat bunga :)
ReplyDelete