Syahadat
itu pondasi
Pondasi dari bangunan agama ini. Jika kita memang
benar-benar ingin membangun Islam ini menjadi suatu bangunan yang tinggi maka
yang perlu kita lakukan adalah menguatkan pondasi bangunan ini. Pondasi ini
harus dipancang jauh ke dalam tanah layaknya akar pohon besar yang menjulur ke
dalam bumi. Syahadat ini pun harus dipancang jauh ke dalam lubuk hati yang
paling dalam agar bangunan agama kita tetap kokoh sampai kapanpun. Kuat menahan
setiap goncangan yang datang.
Syahadat
itu tali
Tali yang akan menarik kita kembali ketika kita
terjatuh. Yang namanya iman, kadang naik dan kadang pula turun. Dan ketika iman
itu turun maka sudah menjadi kecenderungan orang untuk berbuat futur. Ketika
hal itu terjadi, maka keyakinan terhadap syahadat yang telah kita ucapkanlah
yang akan membawa kita kembali dari kefuturan. Ibarat orang yang jatuh ke dalam
jurang, maka apabila kita masih memegang dengan teguh tali yang kita miliki
maka insyaallah kita masih akan bisa kembali ke atas. Kembali melihat cahaya.
Syahadat
itu jembatan
Jembatan yang menghubungkan muslim satu dengan
muslim lainnya. Setiap dari muslim adalah saudara. Sebuah ikatan persaudaraan
yang lebih kuat dari ikatan darah. Lewat syahadat begitu banyak orang yang
sebelumnya tidak kenala nasabnya tapi kemudian sangat akrab hanya dikarenakan
sama-sama telah mengucapkan kedua kalimat syahadat. Syahadat juga merupakan
jembatan bagi manusia untuk mengenal Tuhannya yaitu Allah.
Syahadat
itu cahaya
Cahaya yang senantiasa terang di tengah kegelapan.
Ketika kita sedang berada dalam kegelapan dunia, di tengah-tengah masyarakat
yang jauh dari kehidupan Islam maka dengan syahadat itulah yang akan senantiasa
menerangi kita di tengah kegelapan tersebut. Cahaya yang tidak akan pernah
padam selama kita masih memegang kepercayaannya.
Syahadat
itu ikrar
Ikrar yang diucapkan oleh setiap orang muslim
sebagai bukti keislamannya. Ikrar yang akan menjadi dasar dari setiap aktivitas
kita.
#sedikit renungan dari
Acil
0 comments:
Post a Comment